Sultan Bachtiar Najamudin sudah dilantik menjadi Ketua DPD RI bersama tiga wakilnya GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung, Rabu (2/10) dini hari. Mereka dilantik usai terpilih dalam proses voting sebagai pimpinan DPD RI.
Najamudin mengungkapkan, sebelum pemilihan ia sempat bertemu dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo mengatakan ke depan mereka harus sering bertemu.
Ia pun menyebut akan bertemu Prabowo lagi dalam waktu dekat.
"Ya tentu, karena justru beliau yang kemarin berkali-kali menyampaikan kita harus sering bertemu, kita harus sering berdiskusi. Kami berempat ketemu beliau kenapa? karena kita harus bersatu untuk kepentingan daerah, kepentingan bangsa, kita harus bersatu, kita harus kuat," kata dia usai menang voting sebagai Ketua DPD RI.
"Karena negara sebesar kita modal atau keunggulan kita itu di mana, di kemajemukan dan kekompakan kita," sambungnya.
Lantas, kapan pertemuan akan terjadi?
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Najamudin menyebut paket pimpinan DPD-nya merupakan paket yang menggambarkan ke-Indonesia-an.
"DPD ini kan miniatur Indonesia dari Aceh ke Papua, itu yang kami buat, saya mungkin perwakilan dari kalangan muda, kemudian beliau-beliau ada perempuan, tokoh perempuan dari Jawa, tokoh non muslim dari timur, kemudian ada tokoh muslim juga," kata dia.
Kemudian, yang mereka tawarkan adalah menjadikan DPD menjadi lembaga yang diharapkan oleh masyarakat daerah. Lembaga yang kuat, yang bisa menjawab permasalahan-permasalahan di daerah.
Dia juga ingin DPD ini menjadi lembaga yang kolaboratif dan inklusif alias tidak eksklusif.
"Tidak menjadi seakan-akan kerjaannya hanya men-challenge atau mem-balancing atau memprotes, atau tidak setuju gitu loh dengan apa yang dilakukan oleh negara," kata dia.
"Nah, jadi yang baik yang sudah dilakukan oleh eksekutif, oleh negara, oleh pemerintah ya tentu kita dukung, tapi kalau ada yang kurang-kurang, kita berikan masukan secara produktif, secara positif," sambungnya.
Menurutnya, DPD juga ingin menjadi bagian dari transisi kepemimpinan yang baik dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.
"Karena tagline yang dibangun oleh tokoh-tokoh kita sekarang dari Presiden Pak Jokowi ke Pak Prabowo yang akan dilantik itu transfer, transisi kepemimpinan yang buat kita itu harus kita maknai sebagai sebuah pintu besa...