PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menyebut serangan Iran sebagai eskalasi yang berbahaya di Timur Tengah.
“Australia mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel. Ini adalah eskalasi yang sangat berbahaya. Australia dan komunitas global sudah jelas dalam seruan kami untuk melakukan deeskalasi,” kata PM Australia melalui media sosial.
“Permusuhan lebih lanjut membahayakan warga sipil. Kami memantau situasi ini dengan cermat dan mendorong warga Australia di Israel untuk mengikuti saran dari otoritas setempat," sebutnya.
Baca juga : Ketegangan di Timur Tengah Lemahkan Rupiah pada Rabu 2 Oktober 2024
Hal yang sama disampaikan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, menurutnya serangan rudal Teheran terhadap Israel tidak dapat diterima dan dia mendukung upaya untuk menghindari eskalasi di wilayah tersebut.
“Kami akan mengutuk keras hal ini,” kata Ishiba.
“Tetapi pada saat yang sama, kami ingin bekerja sama (dengan Amerika Serikat) untuk meredakan situasi dan mencegahnya meningkat menjadi perang penuh,” ujarnya.
Baca juga : Iran: Serangan ke Israel adalah Pembelaan Diri yang Sah
Ishiba menyampaikan komentarnya setelah berkomunikasi dengan Presiden AS Joe Biden dan penunjukan resminya sebagai perdana menteri Jepang pada hari Selasa (1/10) menggantikan Fumio Kishida, yang mengundurkan diri setelah pemerintahannya menghadapi serangkaian skandal politik.
Sementara itu, Peneliti senior di Pusat Kebijakan Internasional, Negar Mortazavi mengatakan pemerintah Iran merasa harus menanggapi eskalasi Israel baru-baru ini karena serangan Israel akan semakin besar dan terus berlanjut.
Kepada Al Jazeera, Mortazavi menyebut bahwa serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel pada April lalu merupakan tembakan peringatan awal dan upaya untuk meningkat ke deeskalasi.
Baca juga : Kamala Harris: Iran Ganggu Kestabilan di Timur Tengah
“Saya pikir sepertinya pesan yang disampaikan sama dari Iran mengenai serangan rudal terbarunya," jelas Mortazavi.
“Mereka menganggap ini sebagai tembakan peringatan," tambahnya.
Dia juga mencatat bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian menggambarkan serangan rudal balistik Iran dalam postingan media sosialnya sebagai tanggapan terhadap serangan Israel terhadap kedaulatan mereka.
“Tetapi pada saat yang sama, (Pezeshkian menegaskan kembali) pesan bahwa mereka tidak menginginkan perang,” pungkas Mortazavi. (Z-6)