
PEMINDAHAN pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 dari Sumatra Utara ke Surakarta, Jawa Tengah, dilakukan setelah mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, Sertifikasi, Prasarana, dan Sarana Olahraga Kemenpora, Anwar, dalam konferensi pers yang digelar di Media Center, Hotel The Royal Surakarta Heritage, Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/10).
Baca juga : Menpora Pastikan PON 2024 Dibuka 9 September
Anwar, menjelaskan bahwa kendala di Sumatra Utara menjadi alasan utama pemindahan lokasi. Meskipun Sumatra Utara awalnya ditunjuk, kesiapan Solo dinilai lebih memadai untuk mendukung penyelenggaraan ajang paralimpik nasional tersebut.
“Biasanya, Peparnas selalu digelar bersamaan dengan PON, namun karena kesiapan Sumatra Utara tidak memungkinkan, Solo menjadi pilihan yang lebih layak. Prasarana di Solo sudah siap untuk mendukung penyelenggaraan Peparnas,” kata Anwar.
Hal senada juga disampaikan, Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, bahwa awalnya Peparnas 2024 direncanakan berlangsung di Sumatra Utara, namun karena berbagai kendala. Kemenpora memutuskan untuk memindahkannya ke Surakarta.
Baca juga : Kebo Bule Kiai Slamet Jadi Maskot Istimewa Peparnas XVII 2024
Menurutnya, keputusan ini juga mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang waktu itu masih menjabat.
"Pak Menteri (Menpora Dito Ariotedjo) yakin dengan pemindahan ini, karena Surakarta sudah berpengalaman, dan saya yakin penyelenggaraan Peparnas akan berjalan lancar. Semua fasilitas sudah siap," ujarnya.
Sekretaris Jenderal ASEAN Para Sport Federation (APSF), Wandee Tosuwan, mengapresiasi peningkatan fasilitas olahraga di Indonesia, khususnya di Solo, sudah mengalami perkembangan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Wandee menyatakan bahwa perubahan tersebut menunjukkan kesiapan Indonesia untuk menggelar event olahraga besar di masa depan.
“Saya pernah mengunjungi Indonesia dua tahun lalu, dan kali ini saya melihat perubahan yang sangat drastis dari segi peningkatan fasilitas, khususnya di Solo. Harapannya, dengan kesiapan dan fasilitas yang terus meningkat ini, Indonesia dapat menyelenggarakan lebih banyak event internasional ke depannya,” ujar Wandee. (Kemenpora/Z-6)